Senin, 26 Januari 2015

Psikologi Konsumen (Softskill) - tugas 3

Tugas 3
PSIKOLOGI MANAJEMEN - SOFTSKILL

1. Peranan konflik dalam mengembangkan manajemen di perusahaan

          Konflik merupakan bagian dari suatu hubungan yang terjalin dengan orang lain. Konflik adalah ekspresi pertikaian individu satu dengan individu lainnya karena berbagai alasan. Konflik bukan sesuatu yang dihindari, secara alamiah konflik sudah pasti muncul dan tidak terhindarkan. Sekarang ini konflik adalah sesuatu yang harus diselesaikan, bahkan pada beberapa organisasi konflik yang bisa diselesaikan dijadikan sebagai indikator kemajuan dalam organisasi.
          Upaya penanganan konflik sangat penting dilakukan, hal ini disebabkan karena setiap jenis perubahan dalam suatu organisasi cenderung mendatangkan konflik. Perubahan institusional yang terjadi, baik direncanakan atau tidak, tidak hanya berdampak pada perubahan struktur dan personalia, tetapi juga berdampak pada terciptanya hubungan pribadi dan organisasional yang berpotensi menimbulkan konflik. Stoner mengemukakan tiga cara dalam pengelolaan konflik, yaitu: merangsang konflik di dalam unit atau organisasi yang prestasi kerjanya rendah karena tingkat konflik yang terlalu kecil. Termasuk dalam cara ini adalah:
  1. minta bantuan orang luar
  2. menyimpang dari peraturan (going against the book)
  3. menata kembali struktur organisasi
  4. menggalakkan kompetisi
  5. memilih manajer yang cocok

Contoh Kasus
          Perusahaan penyiaran televisi yang sudah cukup lama mengudara. Terdengar santer sedang mengalami kemunduran, banyak karyawannya yang di PHK atau pensiun dini, sekitar 100 orang lebih. Berita kemunduran perusahaan penyiaran ini sudah tersebar kemedia, dan terdengar oleh pemilik perusahaan penyiaran swasta yang lain. perusahaan penyiaran ini mendaftarkan untuk menjual sahamnya di bursa efek.



Penyelesaian Kasus
          Akhirnya salah satu perusahaan penyiaran ternama membeli 50% sahamnya. Setelah diadakan rapat umum pemegang saham tahunan, maka diputuskan sekitar 85% saham di jual, dan akhirnya susunan anggota dewan komisaris dan direksi terjadi perubahan. Pembeli saham memutuskan untuk menggabungkan perusahaan penyiaran televisi yang mereka miliki digabung dengan perusahaan penyiaran yang baru saja sahamnya dibeli. Dan akhirnya tercetuslah beberapa program yang menjadi unggul di dunia pertelevisian, dan bahkan menjadi trending topic. Ada beberapa program musik yang menaikkan ratting perusahaan penyiaran swasta ini menjadi naik, program mencari bakat juga sangat mencuri hati pemirsa dipandu dengan host yang lucu dan interaktif. Ini yang menarik pemirsa untuk menyaksikan acara-acara yang terdapat di perusahaan penyiaran sawsta ini. Mengungguli program penyiaran yang fenomena saat itu.

2. Peranan kepemimpinan untuk mengatasi konflik struktural dan konflik fungsi kerja yang telah terjadi di dalam sebuah manajemen di perkantoran

          Kepemimpinan dapat dikatakan penting apabila memanfaatkan dan mengelola potensi setiap anggota dengan cara yang tepat. Maka dari itu seorang pemimpin dalam mengendalikan kepemimpinannya harus mendorong perilaku positif dan meminimalisir semua yang negatif, mencari pemecahan masalah, mempelajari perubahan di sekitarnya, serta mencanangkan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan.
  • Konflik Struktural : konflik yang erat kaitannya dengan hirarki jabatan pekerjaan seperti konflik antara supervisor dengan asisten manajer, konflik antara dewan direksi dengan manajemen puncak, konflik antara pihak manajemen dengan karyawan
  • Konflik Fungsi Kerja : konflik yang muncul karena suatu departemen kerja berinteraksi dengan departemen kerja lainnya, dimana antar departemen memiliki pemahaman yang berbeda untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Seperti konflik antara departemen pemasaran-departemen produksi-departemenpersonalia.

Gaya Manajemen yang membangun
  1. Memelihara hubungan yang positif selama konflik
Manajer membangun suasana bagi bawahannya. Kepercayaan, keterbukaan, dan tanggung jawab bersama penting untuk mengatasi konflik secara efektif. Amarah dalam perusahaan dapat mendorong perusahaan melangkah lebih jauh ke depan atau dapat menghancurkan semangat kerja. Cara manajer mengatasi konflik dan amarah memainkan peranan penting atas berhasil tidaknya perusahaan dalam mencapai tujuan.
  1. Mendorong semua orang Berpartisipasi
Tanggung jawab bersama dapat meningkatkan rasa turut memiliki. Konflik tahap tinggimemicu nafsu merusak, kepentingan pribadi didahulukan sedangkan kepentingan perusahaan diabaikan. Rasa turut memiliki dapat dibangkitkan dengan muda: ingatan semua pihak bahwa “kita” adalah tim. Selain itu, anda juga dapat melimpahkan tanggung jawab pada semua pihak dengan cara mewajibkan semua anggota kelompok untuk menempatkan diri dan berpikir sebagai seorang manajer, serta perbaikan mutu berada diluar kelompok kerja yang lazim”. Tanggung jawab bersama penting artinya karena dimaksudkan untuk menekankan bahwa suatu masalah bukan milik satu orang, dan setiap orang bertanggung jawab untuk turut mencari jalan keluar bila ada masalah yang sulit dipecahkan.
  1. Mendengar secara Aktif
Banyak mempelajari keterampilan mendengar itu murah, namun harganya tidak ternilai bila telah dimiliki. Orang berbicara dan terus berbicara, namun tidak mampu berhenti sejenak pun untuk mendengarkan orang lain. Kelemahan ini adalah penyebab utama konflik. Mendengarkan mengalir timbal balik seorang manajer tidak akan didengarkan oleh anak buahnya jika ia sendiri bukan pendengar yang baik.  
  1. Sediakan waktu untuk meninjau ulang
Pembicaraan mengenai suatu persoalan, masalah atau keputusan dapat ditangguhkan. Menangguhkan pembicaraan adalah alat yang penting. Menyediakan waktu untuk meninjau ulang segala sesuatu memberikan kesempatan pada semua pihak untuk meraih kembali objektivitas, merenungkan kembali pendapat mereka dan mempertimbangkan dampak jangka panjang konflik pada hubungan kerja mereka dengan rekan dan bawahan.


  1. Bedakan fakta dari pendapat
Kita mudah sekali yakin pendapat kitalah yang benar. Namun, pendapat mencerminkan persepsi, bukan kenyataan. Jika anda cenderung menolak pendapat yang kaku dan lebih mendorong kebenaran bersyarat, anda akan lebih efektif dalam konflik tahap tinggi, karena persoalan pada konflik tahap kedua dan ketiga memang berhubungan dengan persepsi.
  1. Fokus pada masalah, bukan orang
Strategi ini sangat penting agar konflik dapat diatasi dengan tepat pada tahap manapun. Bila orang dan masalah dicampur, dimensi masalah menjadi jauh berbeda dan biasanya mudah berubah-ubah. Memisahkan orang dari masalah sering kali sangat sulit, tetapi seorang manajer seperti anda harus bisa melakukannya.

Contoh Kasus
          Jasa pelayanan ini merupakan jasa pelayanan terkemuka di Indonesia sudah mengalami beberapa masalah menghadangnya dan terutama yang sedang terjadi adalah masuk daftar yang terkena sanksi Namun sebelumnya sudah terjadi masalah yang terdapat diinternal dari maskapai itu sendiri.
          Tingkat ketepatan waktunya rendah (di bawah 85 persen), Kecurangan banyak dilakukan orang-orang dalam yang bekerjasama dengan penguasa, load factor-nya di bawah rata-rata industri (60 persen). Total hutangnya mencapai 845 juta dollar AS dengan cash flow negatif (ini menandakan secara teknis ia telah bangkrut).
Penyelesaian kasusnya
          Setelah mengalami konflik internal yang terlalu benyak dan terancam bangkrut jasa pelayanan ini mengganti direktur utamanya dengan yang baru. Bekerja ditempat baru dan lingkungan baru pasti dihadapkan dengan rasa canggung dengan semua keadaanya namun direktur baru ini mempunyai tips sebagai orang baru yaitu lebih banyak membuka telinganya, harus lebih banyak mendengar tidak boleh mudah tersinggung karena banyak orang yang mau mengajari. Untuk bisa mendengar problem yang terjadi, keluh kesah karyawan direktur baru ini sering keliling ke berbagai bagian divisi kantornya ketimbang duduk santai di ruangan kerjanya. Setelah banyak mendengar, langkah selanjutnya membangung kepercayaan kepada semua karyawan. Peranan kepemimpinanya sangatlah efektif dalam menyeselaikan masalah-masalah yang terjadi diinternal.

3. Praktek Dehumanisasi yang biasanya sering muncul dalam praktek-praktek manajemen

          Dehumanisasi merupakan suatu tindakan yang kurang manusiawi dalam memberikan suatu perlakuan tertentu kepada orang lain. Bentuk yang paling mudah dikenali adalah tindakan kasar dan keras kepada pekerja. Tindakan ini mencederai rasa seseorang untuk menjalankan pekerjaannya dengan penuh rasa nyaman, sehingga menjadi sulit untuk berkonsentrasi dalam bekerja.

Contoh kasus 1
          Sebagai contoh kasus perlakuan buruk itu adalah seperti yang menimpa sebanyak 30-an buruh. Sebagian besar buruh atau pekerja ini berasal dari Lampung dan Cianjur (Jabar). Mereka dipaksa kerja tanpa mendapat gaji, makan, dan hidup layak. Mereka bekerja di pabrik pengolahan limbah menjadi panci aluminium, di suatu lokasi di Kampung Bayur Opak, Sepatan Timur, Tangerang, Banten, tanpa memiliki pilihan. Perbuatan melanggar hak asasi manusia (HAM) itu dilakukan oleh Yuki Irawan (41), pemilik pabrik pengolahan limbah menjadi panci aluminium, yang diduga berkomplot dengan beberapa preman dan oknum polisi dalam menyekap dan memaksa para buruh bekerja secara paksa. Buruh tidak hanya dipaksa bekerja tanpa gaji, tetapi juga dianiaya. Bahkan tidak diperkenankan bersosialisasi, diperlakukan layaknya binatang.
          Para korban yang terperangkap dalam sindikat kerja paksa atau “perbudakan” tersebut berawal dari iming-iming mandor dan bos pabrik akan mendapat gaji menggiurkan. Janji itulah yang mengantar mereka ke “kurungan” di lingkungan pabrik. Ada yang mulai bekerja sejak Februati 2013, ada yang baru mulai akhir tahun 2012. Namun nasib mereka sama, diperlakukan semena-mena. Harapan meningkatkan taraf hidup hanya mimpi. Dua pekerja asal Lampung yang telah terjerat kerja paksa sejak empat bulan lalu yang membuka tabir. Keduanya kabur dan melapor ke kepolisian. Berdasarkan laporan itu Polda Metro Jaya, Jumat (3/5/2013) malam, bersama aparat dari Polresta Tangerang, menggerebek lokasi, sehingga praktik kerja paksa menjadi terang benderang. Meskipun kasus ini terjadi pada tahun lalu, akan tetapi kasus ini benar-benar menjadi tamparan serius bagi bangsa ini, karena ada aparat bersekongkol memaksa dan menganiaya demi bayaran, dan preman sesuka hati melakukan pemaksaan untuk keuntungan pemilik modal sekaligus untuk hidup bahkan memperkaya diri.

Pelanggaran yang terjadi
          Pelanggaran yang terjadi pada kasus diatas adalah mengenai kebebasan para pekerja yang diambil paksa karena disekap dan diperlakukan tidak adil oleh pemilik tempat kerja tersebut. Selain disekap para karyawan juga tidak mendapatkan upah yang layak, mereka juga tidak mendapatkan makan dengan baik, mereka diperlakukan seperti bukan manusia itu jelas bertentangan dengan hak asasi manusia.

Contoh kasus 2
Pabrik China Perbudak Orang Cacat Mental
Kompas, Selasa, 14 Desember 2010 BEIJING, KOMPAS.com
         
          Pihak berwenang China menutup sebuah pabrik di barat negara karena diduga telah memperbudak 11 orang pekerja, kebanyakan cacat mental, selama bertahun-tahun dalam kondisi yang sangat menyedihkan, lapor media pemerintah  Selasa (14/12). Kasus tersebut, yang merupakan contoh terbaru penyalahgunaan tenaga kerja dinegarayang luas itu, muncul tiga tahun setelah kasus skandal perbudakan besar yang melibatkan ribuan pekerja yang ditemukan dipaksa bekerja di tempat pembakaran batu- bata.Ke-11 orang itu bekerja di sebuah pabrik bahan bangunan di Xinjiang barat dengan jamkerja yang panjang, mengalami pemukulan secara reguler, dan diberi makanan yanglayak untuk anjing, lapor. Mereka bekerja di sebuah pabrik bernama Jiaersi Green Construction Material Chemical Factory dan tak satu pun dari mereka yang dibayar, kata laporan itu. Beberapa dari mereka telah bekerja selama empat tahun.Para pekerja yang mencoba untuk melarikan diri dipukuli secara rutin. Menurut pemilik pabrik itu, Li Xinglin, para pekerja dikontrak untuk bekerja di pabrik tersebut oleh sebuah lembaga bantuan yang tidak terdaftar bagi penyandang cacat yang berbasis di Provinsi Sichuan di barat daya negara itu, kata Li mengaku, ia telah membayar ke agen itu sebesar 9.000 yuan (1.350 dollar AS) untuk pengiriman lima orang dari para pekerja itu serta tambahan 300 yuan per pekerja per bulan, kataharian tersebut. Kantor berita Xinhua mengatakan, polisi di Xinjiang dan Sichuan tengahmelancarkan perburuan terhadap Li setelah dia melarikan diri dari pabrik itu  bersama sejumlah pekerja. Istri Li telah ditahan polisi, demikian dilaporkan. Kepala  badan bantuan itu, yang diidentifikasi sebagai Ze

Pelanggaran yang terjadi
          Pelanggaran yang terjadi pada kasus kedua yaitu perbudakan pada karyawan, bahkan terdapat karyawan yang cacat mental. selama bertahun-tahun para pekerja diperlakukan seperti budak oleh pemilik pabrik dan hal itu baru diketahui beberapa waktu yang lalu. Memperlakukan pegawai biasa dengan kejam saja sudah mencerminkan suatu ketidak adilan apalagi memperbudak karyawan yang cacat mental. semua orang mempunyai hak yang sama terlepas dari kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Daftar Pustaka:
Pickering, peg. (2006). Kiat Menangani Konflik. Airlangga.
Rahayu, S. (2013). Konflik interpersonal karyawan PT. PLN yang dipimpin oleh manajer junior. Malang: Jurnal online psikologi. Vol 01, no. 01