Selasa, 16 Oktober 2012


Pengertian Antropologi
Istilah antropologi berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata antropos yang berarti manusia dan logos yang berarti ilmu atau studI. Secara harafiah antropologi berarti lmu atau studi tentang manusia antropologi mempelajari manusia sebagai mahkluk biologis, dan sebagai makhluk social.

KAITAN ANTARA ILMU PSIKOLOGI DENGN ANTROPOLOGI
Hal itu tampak karena dalam psikologi dalam hakikatnya mempelajari perilaku manusia dan proses proses mentalnya. Dengan demikian, psikologi membahas factor factor penyebab perilaku manusia secara internal, seperti motivasi, minat, sikap, konsep diri, dan lain lain. Sedangkan dalam antropologi, khususnya antropologi budaya, lebih bersifat factor eksternal , yaitu lingkungan fisik , lingkungan keluarga dan lingkungan social dalam arti luas

SEJARAH  ANTROPOLOGI
Koentjaraninggrat menyusun perkembangan ilmu Antropologi menjadi empat fase sebagai berikut
Fase Pertama (Sebelum tahun 1800-an)
Sekitar abad ke-15-16, bangsa-bangsa di Eropa mulai berlomba-lomba untuk menjelajahi dunia. Mulai dari AfrikaAmerikaAsia, hingga ke Australia. Dalam penjelajahannya mereka banyak menemukan hal-hal baru. Mereka juga banyak menjumpai suku-suku yang asing bagi mereka. Kisah-kisah petualangan dan penemuan mereka kemudian mereka catat di buku harian ataupun jurnal perjalanan. Mereka mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan suku-suku asing tersebut. Mulai dari ciri-ciri fisik, kebudayaan, susunan masyarakat, atau bahasa dari suku tersebut. Bahan-bahan yang berisi tentang deskripsi suku asing tersebut kemudian dikenal dengan bahan etnografi atau deskripsi tentang bangsa-bangsa.

Fase Kedua (tahun 1800-an)

Pada fase ini, bahan-bahan etnografi tersebut telah disusun menjadi karangan-karangan berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat pada saat itu. masyarakat dan kebudayaan berevolusi secara perlahan-lahan dan dalam jangka waktu yang lama. Mereka menganggap bangsa-bangsa selain Eropa sebagai bangsa-bangsa primitif yang tertinggal, dan menganggap Eropa sebagai bangsa yang tinggi kebudayaannya
Pada fase ini, Antopologi bertujuan akademis, mereka mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk memperoleh pemahaman tentang tingkat-tingkat sejarah penyebaran kebudayaan manusia.

Fase Ketiga (awal abad ke-20)

Pada fase ini, negara-negara di Eropa berlomba-lomba membangun koloni di benua lain seperti Asia, Amerika, Australia dan Afrika. Dalam rangka membangun koloni-koloni tersebut, muncul berbagai kendala seperti serangan dari bangsa asli, pemberontakan-pemberontakan, cuaca yang kurang cocok bagi bangsa Eropa serta hambatan-hambatan lain. Dalam menghadapinya, pemerintahan kolonial negara Eropa berusaha mencari-cari kelemahan suku asli untuk kemudian menaklukannya. Untuk itulah mereka mulai mempelajari bahan-bahan etnografi tentang suku-suku bangsa di luar Eropa, mempelajari kebudayaan dan kebiasaannya, untuk kepentingan pemerintah kolonial.
Fase Ke empat (setelah tahun 1930-an)
Pada fase ini, Antropologi berkembang secara pesat. Kebudayaan-kebudayaan suku bangsa asli yang di jajah bangsa Eropa, mulai hilang akibat terpengaruh kebudayaan bangsa Eropa.
Pada masa ini pula terjadi sebuah perang besar di Eropa, Perang Dunia II. Perang ini membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia dan membawa sebagian besar negara-negara di dunia kepada kehancuran total. Kehancuran itu menghasilkan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan kesengsaraan yang tak berujung.
Namun pada saat itu juga, muncul semangat nasionalisme bangsa-bangsa yang dijajah Eropa untuk keluar dari belenggu penjajahan. Sebagian dari bangsa-bangsa tersebut berhasil mereka. Namun banyak masyarakatnya yang masih memendam dendam terhadap bangsa Eropa yang telah menjajah mereka selama bertahun-tahun.
Proses-proses perubahan tersebut menyebabkan perhatian ilmu antropologi tidak lagi ditujukan kepada penduduk pedesaan di luar Eropa, tetapi juga kepada suku bangsa di daerah pedalaman Eropa seperti suku bangsa Soami, Flam dan Lapp

Ruang lingkup antropologi
Cabang cabang antropologi menurut para ahli
Antropologi fisik menurut haviland
 Antropologi fisik mempelajari manusia sebagaiorganisme biologis yang melacak perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai jenis. Melalui aktifitas analisis yg mendalamterhadap fosil fosil dan pengamatan pada primate-primata yang pernah hidup, para ahli antropologi fisikberusaha melacak nenek moyang jenis manusia untuk mengetahui bagaimana, kapan, dan mengapa kita menjadi makhlok seperti sekarang ini (haviland)
A. Anthropologi Fisik
1. Paleoantropologi adalah ilmu yang mempelajari asal usul manusia dan evolusi manusia dengan meneliti fosil-fosil. 2. Somatologi adalah ilmu yang mempelajari keberagaman ras manusia dengan mengamati ciri-ciri fisik

B. ANTROPOLOGI BUDAYA
1. ARKEOLOGI
Arkeologi adalah cabang antropologi kebudayaan yang mempelajaribenda benda peninggalan lama dengan maksud untuk menggambarkan serta menerangkan perilaku manusia karena dalam peninggalan peninggalan lama itulah terpantul ekspresi kebudayannya
2. ETNOLOGI
Pendekatan etnologi adalah etnografi, lebih memusatkan perhatiannya pada kebudayaan kebudayaan jaman sekarang, telahnya pun terpusat pada perilaku manusia, sebagaimana yg dapat disaksikan langsung, dialami, serta didiskusikan dengan pendukung kebudayaannya. Dengan demikian, etnologi ini mirip dengan arkeologi bedanya dalam etnologi tentang kekinian yang dialami dalam kehidupan sekarang, sedangkan arkeologi tentang kelampauan yang sangat klasik.oleh karena itu benar ungkapan kluckhohn (1965) yang mengatakan bahwa ahli etnografi adalah ahli arkeologi yang mengamati arkeologinya hidup hidup.
3. ANTROPOLOGI LINGUISTIK
Ernest cassier (1951 : 32) mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang paling dalam menggunakan symbol symbol sehingga manusia disebut homo simbolicium. Karena itulah manusia dapat berbahasa, berbicara dan melakukan gerakan gerakan lainnya yang juga banyak dilakukan oleh makhluk makhluk lain yang serupa dengan manusia. Akan tetapi hanya manusia yang dapat mengembangkan system komunikasi lambing atau symbol yang begitu kompleks karena manusia memang memiliki kemampuan bernalar . disinilah antropologi linguistic berparan

MENURUT  KOENTJARANINGRAT
B. Anthropologi Budaya
1. Prehistori adalah ilmu yang mempelajari sejarah penyebaran dan perkembangan semua kebudayaan manusia di bumi sebelum manusia mengenal tulisan.
2. Etnolinguistik antropologi adalah ilmu yang mempelajari pelukisan tentang ciri dan tata bahasa dan beratus-ratus bahasa suku-suku bangsa yang ada di dunia / bumi.
3. Etnologi adalah ilmu yang mempelajari asas kebudayaan manusia di dalam kehidupan masyarakat suku bangsa di seluruh dunia.
4. Etnopsikologi adalah ilmu yang mempelajari kepribadian bangsa serta peranan individu pada bangsa dalam proses perubahan adat istiadat dan nilai universal dengan berpegang pada konsep psikologi





Tidak ada komentar:

Posting Komentar